Jumat, 15 Juni 2012

Tugas Kuliah

PRAKTIKUM BUDIDAYA KACANG TANAH


Berikut adalah yang saya lakuakan mulai penanaman hingga mendekati panen, karena berhubung kacang tanah untuk masa panennya hingga umur 4 (empat) bulan, jadi waktu yang diberikan tidak cukup untuk menulis laporan ini untuk menunggu hingga panen.
1.      Persiapan Lahan
Lahan siap untuk ditanami kacang tanah disediakan oleh Politeknik Negeri Jember di lahan praktek dengan luas 5 x 4 m2 per mahasiswa.
Kemudian dari lahan yang telah disediakan saya menentukan jarak tanam sesuai dengan petunjuk praktikum yang ada atau yang diinstruksikan.

2.      Persiapan Benih
Benih kacang tanah yang saya gunakan adalah benih unggul yang sudah disediakan oleh Politeknik Negeri Jember sebanyak 0,5 kg untuk ditanam, kemudian untuk menanam kembali tanaman yang tidak tumbuh (penyulaman) sekitar 0.2 kg bibit kacang tanah.

3.      Menentukan Jarak Tanam
Jarak tanam saya mengikuti petunjuk yang ada yaitu 25 x 30 cm dengan  menggunakan alat ukur dan kenca kemudian untuk membuat lubang tanam saya menggunakan tugal.

4.      Penanaman
Penanaman kacang tanah monokultur dengan jarak tanam yang telah ditentukan dan per lubang tanam diisi bibit skitar 2 s/d 3 biji kacang tanah. Dalam lubang tanam sekitar 3 s/d 5 cm karena saya menggunakan tugal, sebelum bibit dimasukkan ke lubang tanam terlebih dahulu saya masukkan furadan ke lubang tanam bertujuan untuk menghindari dari serangan serangga pada bibit yang hendak saya tanam kemudian setelah itu langsung saya masukkan bibit kacang tanah dan ditutupi dengan tanah.


5.      Perawatan
a)      Penyiangan
Penyiangan dilakukan mulai minggu pertama sampai dengan panen, yaitu membersihkan atau mencabuti tanaman-tanaman pengganggu yang bertujuan agar tanaman kacang dapat tumbuh maksimal.
b)      Penyulaman
Penyulaman atau penanaman kembali di lubang tanam apabila tidak tumbuh, penyulaman ini saya lakukan mulai minggu ke-2 dari awal tanam.
c)      Pemupukan
Pemupukan atau memberikan makanan pada tanaman saya lakukan dua kali pada pertengahan minggu ke-2 atau hampir memasuki minggu ke-3 dan pada akhir minggu ke-3 atau memasuki minggu ke-4 jenis pupuk yang saya gunakan yaitu UREA, SP-36+KCL dengan konsentrasi yang telah diinstruksikan.
d)     Pembumbunan
Pembumbunan atau menaikkan permukaan tanah pada batang tanaman agar tanman dapat tegak kokoh dan akar tnaman tertutupi dan supaya akar dapat tumbuh secara maksimal, saya lakukan dua kali di akhir minggu ke-3 atau hampir minggu ke-4 dan saya lakukan penimbunan kembali pada saat tanman kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada minggu ke 4 – 6 yang bertujuan untuk memudahkan setelah penyerbukan bakal buah ke bawah menembus tanah (ginofora).
e)      Pengendalian Hama Penyakit
Pengendalian hama penyakit saya lakukan dengan dua macam perlakuan pertama saya lakukan secara manual yaitu dengan mencabut tanaman yang sudah terkena penyakit agar tidak menyebar ke tanaman yang lainnya dan yang ke dua saya lakukan dengan penyemprotan pestisida pada minggu ke-5 hingga panen tetap dilakukan perawatan kondisonal.



6.      Pemanenan
Pemanenan untuk kacang tanah, dilakukan apabila sudah memenuhi ciri-ciri tanaman sudah saatnya panen seperti polong sudah mengeras, daun kacang sudah kelihatan kemerahan atau coklat tua kering, maka sudah saatnya panen bisanya skitar umur 4 – 5 bulan, tergantung varietas yang ditanam.

7.      Hasil Panen
Hasil pamanenan pada tanaman kacang tanah monokultur saya dapat memprediksi hasil panennya nanti dengan mengambil sample dari tanaman, saya dapatkan per grombol tanaman itu saya cabut terdapat 30 – 50 polong dan rata-rata saya timbang itu 1 ons. Populassi tanam pada lahan yang saya kerjakan yaitu 13 x 20 = 260. Jadi kira-kia hasil panen keseluruhan nantinya akan mencapai 26 s/d 30 kg polong kacang tanah.

8.      Perbandingan Pendapatan Uang Hasil Panen Budidaya Tanaman Kacang Tanah
Melakukan perbandingan hasil dari 2 macam penaman kacang tanah, yaitu monokultur dan tumpang sari (kacang tanah dan jagung manis) untuk mengetahui perbandingan pendapatan hasil panen perlu saya mengetahui juga jumlah hasil dari penanaman jagung manis monokultur, adapun data hasil panen dari praktikum kalau diuangkan sesuai dengan harga di pasaran (Rp 5.000,00) adalah sebagai berikut:
a.       Kacang Monokultur
Memperoleh hasil 26 s/d 30 kg @Rp 5.000,00 per kg maka diperoleh pendapatan sekitar Rp 130.000,00 s/d Rp 150.000,00.
b.      Kacang Tumpang Sari
Kacang tumpang sari dengan jagung manis saya ambil dari data saudara Moch. Fauzi sebagai berikut:
Hasil panen jagung manis       : 8, 8 kg @Rp 5.000,00 = Rp 44.000,00
Hasil panen kacang tanah       : 12 kg @Rp 5.000,00 = Rp 60.000,00
Dapat dijumlahkan pendapatan hasilnya yaitu Rp 104.000,00
c.       Jagung Manis Monokultur
Jagung manis monokultur saya mendapatkan data hasil panen dari saudari Siti Lutfiatul F. Sebagai berikut:
Hasil panen jagung manis       : 20, 3 kg @Rp 5.000,00 = Rp 116.500,00
Dari data pendapatan hasil dua bentuk cara tanam atau pola tanam dengan luasan lahan yang sama ini dapat ditentukan perbandingan hasil panen, kira-kira yang monokultur atau yang tumpang sari yang paling menguntungkan atau paling banyang pendapatan hasil panennya. Perbandingannya adalah sebagai beruikut:
Kacang Monokultur:Kacang Tumpang Sari dengan Jagung Manis:Jagung Manis Monokultur, Rp 130.000,00: Rp 104.000,00: Rp 116.500,00 menurut hasil data dengan perbandingan pendapatan hasil panen yang diuangkan terlihat yang paling banyak pendapatan hasilnya adalah teknik tanam atau pola tanam monokultur seperti kacang tanah monokultur dan jagung manis monokultur pada praktikum yang saya lakukan.

9.      Perbandingan Pendapatan Hasil Panen Budidaya Kacang Tanah dengan Menggunakan Rumus LER

               Tanaman TS
LER =            
              Tanaman Mk

           Kacang Tanah TS     Jagung Manis Mk
LER =                              +                                
          Kacang Tanah Mk    Jagung Manis Mk

                    12 kg                        8,8 kg
LER =                              +                                
                    26 kg                       20,3 kg
LER = 0,46 + 0,43
LER = 0,90
Keterangan:
®     Jika hasil perhitungan LER >1 maka pola tanamTumpang Sari lebih besar hasilnya dibandingkan dengan pola tanam Monokutur.
®     Jika hasil perhitungan LER <1 maka pola tanam Monokultur lebih besar hasilnya dibandingkan dengan pola tanam Tumpang Sari.
®     Jika hasil perhitungan LER =1 maka pola tanam Monokultur dan Tumpang Sari hasilnya sama.
Dari nilai LER yang didapatkan menunjukkan tanaman dari paraktikum yang saya lakukan pola tanam monokultur yang lebih banayak hasil panennya dibandingkan dengan pola tanam tumpang sari.

2 komentar:

  1. terima kasih banyak atas artikel yg bermanfaat ini..


    #Semoga sehat selalu


    Salam Sesama Anak Bondowos :)

    Kalau boleh tau anda bondowoso, yang dimana ?

    kalau saya di kota kulon :)

    BalasHapus
  2. Oke sama-sama...
    Maaf baru sempat bisa balas...
    Saya Bondowoso di Tamanan tepatnya di Jambesari Darua Sholah..

    BalasHapus